Dalam doa ini, Hasto melihat Pak Rudy awalnya begitu sedih. Ingatannya menggapai masa lalu terhadap gagasan ideal bahwa rakyat biasa dapat menjadi pemimpin.
“Jokowi pada awalnya nampak begitu sederhana. Sayang sekali, Pak Jokowi yang diperjuangkan oleh kekuatan arus bawah rakyat, akhirnya berubah karena kekuasaan.”
Hasto mengatakan, puncak jabatan sebagai Presiden RI bukannya menjadi simbol kebaikan dan otoritas moral bagi kebaikan negeri. Bukan pula puas dengan Gibran yang telah menjadi wakil presiden.
Kini Pak Jokowi masih berusaha menjadikan Bobby Nasution menantunya menjadi Gubernur Sumatera Utara dengan segala cara. Titipan kekuasaannya pada Komjen Polisi (Purn) Ahmad Lutfi di Jawa Tengah; Ridwan Kamil di DKI; Khofifah di Jatim; dan begitu banyak calon kepala daerah lainnya yang dititipkan sebagai perpanjangan kekuasaan Jokowi.
“Ambisi kekuasaan itu harus dihadapi demi menyelamatkan demokrasi dan peradaban negeri,” ujar FX Rudy yang jiwanya kini penuh gelora perlawanan terhadap Jokowi.
Ziarah ke Makam Pangeran Sambernyawa adalah laku batin tentang tugas seluruh anak bangsa untuk berani menegakkan kebenaran dan keadilan.
“Agama dan kepercayaan apa pun tidak pernah mengajarkan pengkhianatan. Tidak ada satu ayat pun yang bisa membenarkan ambisi kekuasaan Jokowi,” pungkas Hasto.