Dia mengakui, calon-calon yang muncul di Pilgub Jakarta kurang menarik, termasuk pasangan RK-Suswono yang diusung KIM plus termasuk PKB.
Menurutnya, pemilih di Jakarta berbeda dengan daerah lain. Kebanyakan pemilih di Jakarta termasuk kelompok terpelajar yang cukup selektif memilih calon pemimpin.”
Orang DKI kan kelompok terpelajar. Oleh sebab itu angka golputnya pasti akan tinggi, karena kandidat yang ada, kandidat yang tidak diminati oleh warga DKI,” ucapnya.
“Faktanya begitu, faktanya tidak menarik dan adem ayem. Kalau menurut saya, dari dulu keadaan DKI selalu muncul tokoh-tokoh yang kemudian diharapkan menjadi leader secara nasional, untuk kali ini enggak,” lanjut Jazilul.
Diketahui, berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei terkait Pilgub Jakarta, pasangan RK-Suswono kalah unggul dibandingkan paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
Sementara paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana secara mengejutkan mampu mendulang sekitar 10 persen suara. Ini kejutan dari calon independen yang tidak menduga perolehan suaranya . perolehan suara ini begitu sangat mempengaruhi posisi Calon. No. 1 dan No. 3.(dmn).