“Kami sangat terharu dan mengapresiasi ketika beberapa ormas secara spontan sukarela ikut mengawal, bahkan tidur di lokasi-lokasi penghitungan suara agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Hasto.
Selanjutnya Hasto mengajak semua pihak terkait agar menjaga suara rakyat. Bersamaan itu pula, PDIP akan terus percaya kepada nilai-nilai kebaikan di dalam demokrasi.
Hasto menegaskan posisi PDIP yang ogah kapal Indonesia crash karena ulah pihak-pihak atau oknum tertentu yang merusak tatanan.
“(Pihak-pihak) yang seharusnya menegakkan hukum, memberantas korupsi, mencegah judi online, mencegah tambang-tambang ilegal, mencegah narkoba yang mematikan masa depan anak-anak muda bangsa. Itu kemudian kehilangan orientasinya karena masuk di dalam kegiatan politik praktis,” kata Hasto.
Bagi Hasto, butuh waktu lama untuk memperbaiki berbagai kerusakan-kerusakan ketika aspek-aspek hukum yang berkeadilan itu ditinggalkan. Setidaknya perlu 20 tahun.
Di sisi lain, Hasto juga mengajak rakyat tidak tergiur dengan sosok pemimpin yang bergerak di Pilkada dengan bansos.
“Di Sumatera Utara ada beras yang namanya BN, beras Nusantara. Sebagai inisial dari Bobby Nasution, dari gambaran video tadi menggambarkan, itu perlu 20 tahun untuk mengatasi berbagai kerusakan-kerusakan yang terjadi,” kata Hasto.
“Maka pesan dari Ketua Umum PDIP Perjuangan Ibu Profesor Dr. Megawati Sukarnoputri, kita adalah bangsa besar, kita adalah bangsa yang berjuang. Jangan pernah takut, ketakutan adalah ilusi dan mari kita adatkan kebenaran dalam demokrasi,” tegas Hasto.