“Kami telah menyiapkan tenaga pengajar dan program pelatihan bagi anak-anak serta masyarakat Sulit Air. Harapannya, masjid ini menjadi pusat pendidikan berbasis teknologi untuk kemajuan nagari,” jelasnya.
Ketua MUI Sumatra Barat, Buya Dr. H. Gusrizal Gazahar, Lc., M.Ag., dalam ceramahnya mengapresiasi visi besar Masjid Az-Zaimah.
“Az-Zaimah berarti pemimpin, dan masjid ini mencerminkan kepemimpinan yang inspiratif. Semoga masjid ini menjadi teladan bagi daerah lainnya,” katanya.
Peresmian ini dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk tokoh muda yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota H.M. Fadhlil Abrar, Lc., Kepala Kemenag Kabupaten Solok, Baznas, Camat X Koto Diatas Jhoni, S.S., M.M., Wali Nagari Sulit Air Jumaini, S.S., M.Si., dan sejumlah tokoh masyarakat dari rantau maupun kampung halaman.
Dengan keberadaan Masjid Az-Zaimah, Nagari Sulit Air diharapkan menjadi pusat pendidikan, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat.
Gubernur Mahyeldi optimis, digitalisasi masjid ini dapat menginspirasi masjid-masjid lain untuk mengikuti langkah serupa, menciptakan pusat pembelajaran dan pembangunan di Sumatra Barat. (Rid)