Ia juga mengkritisi dampak kenaikan PPN terhadap kelas menengah, yang populasinya menurun drastis dari 57,33 juta pada 2019 menjadi 48,27 juta pada 2023. Nevi mengingatkan bahwa kelas menengah adalah motor utama konsumsi domestik yang menopang perekonomian.
Sebagai alternatif, Nevi mendorong pemerintah untuk memperluas basis pajak, menekan penghindaran pajak, dan meningkatkan efisiensi anggaran daripada membebankan kenaikan tarif kepada masyarakat.
“Saya meminta pemerintah untuk meninjau ulang rencana ini. Pajak harus menjadi instrumen untuk memperbaiki kesejahteraan, bukan justru membebani rakyat. Mari bersama-sama memastikan kebijakan fiskal yang adil dan tepat sasaran,” tegas Nevi Zuairina. (rds/*)