Mendagri menekankan, hakikat dari otonomi daerah berkaitan erat dengan kemandirian fiskal. Pemda diminta untuk mampu menghasilkan PAD dan sumber pendapatan lain yang sah, sehingga tidak bergantung sepenuhnya pada dana transfer dari pemerintah pusat.
Otonomi daerah juga memungkinkan Pemda menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kita ingin buat perubahan. Kalau pendapatannya banyak melebihi belanja, belanjanya efisien sehingga lebih banyak deliver kegiatan masyarakat maka daerah akan bangkit. Itulah sebenarnya esensi daripada otonomi daerah,” terangnya.
Di sisi lain, Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuda Horas Maurits Panjaitan menyampaikan, acara ini digelar untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan pemahaman di bidang pengelolaan keuangan daerah berbasis teknologi informasi.
Di samping itu juga menjadi upaya dalam sinkronisasi dengan program prioritas nasional, serta mendorong penyusunan dan pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2025.
“Sekaligus juga melihat kesiapan daerah dalam mendukung delapan misi Asta Cita Bapak Presiden dan Wakil Presiden,” tandasnya.[zlj]