“Tadi di Pasar Induk Kramat Jati, kami memadukan sayuran dan cabai. Dari pantauan tersebut, memang ada yang mengalami kenaikan harga, karena cuaca yang cukup ekstrem di berbagai daerah produksi. Salah satunya cabai rawit yang mengalami kenaikan cukup signifikan,” tambahnya.
Kendati demikian, Pj Gubernur Teguh memastikan ketersediaan stok cabai merah, bawang merah, dan bahan pangan lainnya dalam level aman. Kemudian, untuk ketersediaan stok beras, Pj Gubernur Teguh menyampaikan masih dalam kategori aman. Ia juga mengakui adanya kenaikan harga beras, namun hal itu masih bisa dikendalikan.
Sementara, yang lain tadi kami lihat juga, seperti minyak goreng, telur, hadir juga Dharma Jaya dengan daging ayam dan daging sapi. Semua stok Insya Allah aman, tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) Karyawan Gunarso menuturkan, ketersediaan beras di gudang cukup aman. Jadi, beras yang dikoordinasikan oleh Food Station dan di Pasar Induk Beras Cipinang hari ini jumlahnya mencapai 70.500 ton. Jumlah ini sangat cukup untuk 2-3 bulan ke depan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk memenuhi dan menjaga ketersediaan stok tetap aman sampai dengan bulan puasa dan lebaran, termasuk koordinasi dengan petani, kelompok tani, dan penggilingan dalam hal pembelian beras. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan akan selalu melakukan kerja sama antardaerah untuk memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan strategis.
Pemprov DKI Jakarta akan terus mengumpulkan ketersediaan dan harga pangan secara rutin. Selain itu, dilaksanakan kegiatan pangan murah keliling yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan BUMD Pangan Provinsi DKI Jakarta yang dilaksanakan di kantor instansi Pemprov DKI Jakarta, rusun, dan RPTRA, dengan total pelaksanaan pada Desember 2024 sebanyak 22 hari di 111 lokasi yang tersebar di Jakarta.[zlj]