Berdasarkan studi dari Universitas Indonesia yang menjadi rujukan PT KAI, pengoperasian Stasiun Karawang diproyeksikan akan menambah jumlah penumpang harian sebanyak 3.000–4.000 orang. “Jumlah ini tentu cukup signifikan jika terealisasi dengan baik,” tambah Huda.
Politisi PKB tersebut menegaskan bahwa jumlah penumpang Whoosh merupakan indikator penting untuk mengukur efektivitas kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini.
Menurutnya, ada empat tujuan utama pembangunan Whoosh, yaitu mengurangi kepadatan lalu lintas Jakarta-Bandung, meningkatkan konektivitas wilayah, mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata, serta menjadi simbol modernisasi transportasi di Indonesia.
“Jika jumlah penumpang rendah, maka efektivitas tujuan tersebut akan dipertanyakan,” tegasnya.
Huda yang merupakan legislator dari Dapil Jawa Barat VII (Karawang, Purwakarta, Bekasi) berharap pengoperasian Stasiun Karawang dapat memberikan efek ganda bagi perekonomian lokal.
Ia menilai masyarakat setempat dapat memanfaatkan peluang dengan menyediakan layanan barang dan jasa bagi para penumpang di stasiun tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Karawang juga dapat memanfaatkan akses Whoosh untuk meningkatkan kunjungan ke destinasi wisata di sekitar Karawang. Dengan demikian, target pertumbuhan ekonomi dan pariwisata dapat tercapai,” pungkasnya.[zlj]