Digitalisasi produk UMKM juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan operasional, sekaligus memudahkan para pelaku UMKM untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari lembaga perbankan untuk mengembangkan usahanya.
“PT Food Station telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperluas produknya melalui berbagai ritel modern di Indonesia, yakni melalui FoodHub. Diharapkan nantinya bisa semakin memperkuat peran UMKM sebagai mitra sekaligus untuk memastikan tersedianya produksi bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) Karyawan Gunarso menjelaskan, selain membuat digitalisasi proses transaksi dengan sederhana, program FoodHub juga menjamin pasokan dan distribusi pangan bagi UMKM di Jakarta, melakukan pendampingan dan pelatihan bisnis, serta mendukung pembiayaan terhadap UMKM.
Selain itu, jaminan ketersediaan dan keterjangkauan produk pangan yang ada di masyarakat dan peningkatan perekonomian UMKM yang ada di Jakarta juga akan terjamin.
Pada akhir tahun 2024 ini, kami sempat mencoba program tersebut di 25 titik UMKM. Hal itu sekaligus dilakukan sebagai awal proses sosialisasi kepada para pelaku UMKM.
“Harapan kami dengan menyasar UMKM, kami Food Station bisa lebih memperkuat fungsi dan dukungan terhadap program inflasi, sekaligus pengembangan ekonomi kerakyatan, yaitu melalui UMKM,” katanya.
Ketua DPRD DKI Jakarta Khoerudin juga mendukung peluncuran program tersebut untuk meningkatkan ketahanan pangan rakyat, baik dari segi produksi, distribusi, maupun konsumsi.
“Produk ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dalam distribusi pangan, serta menciptakan kemitraan yang paling menguntungkan antara petani, distributor, dan konsumen,” imbuhnya.[zlj]