JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menyoroti peran Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) dalam dinamika politik global.
Menurutnya, beberapa negara memandang OCCRP sebagai ancaman terhadap stabilitas nasional, terutama ketika laporan-laporannya dianggap dapat mempengaruhi persepsi publik dan kestabilan ekonomi.
Kontroversi OCCRP Sejak Didirikan
OCCRP didirikan pada tahun 2006 oleh dua jurnalis investigasi veteran, Paul Radu dan Drew Sullivan . Organisasi ini bertujuan mengungkap kejahatan terorganisir dan korupsi di berbagai negara.
Sejak awal berdirinya, OCCRP telah menerbitkan berbagai laporan yang memicu kontroversi, seperti Panama Papers yang menyebabkan pengunduran diri beberapa pemimpin dunia.
Namun, metode investigasi dan sumber pendanaannya sering dipertanyakan, menimbulkan kecurigaan tentang agenda tersembunyi di balik laporannya.
Keterkaitan dengan Indonesia dan Pemerintahan Prabowo
Baru-baru ini, OCCRP memasukkan nama mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dalam nominasi pemimpin terkorup 2024 .