HMPV Bukanlah Virus Baru, Kadinkes DKI: Tak Perlu Panik, Terapkan 3M dan Pola Hidup Sehat

Kandikes DKI, Ani Ruspitawati/Kominfotik.
120x600
a

Lebih lanjut Ani menjelaskan bahwa kondisi saat ini relatif masih aman. Ia juga mengungkapkan, aaat ini memang jumlah penderita ISPA dan pneumonia sedang meningkat, sejak bulan November tahun 2024.

“Pola ini relatif berulang setiap tahun dimana kasus ISPA cenderung meningkat mendekati akhir tahun hingga awal tahun,” terangnya.

Dari data hasil pemeriksaan, menunjukkan kasus ISPA yang disebabkan oleh HMPV sudah ada sejak tahun 2022 di Jakarta. Virus penyebab ISPA, selain HMPV, yang saat ini beredar dan dominan adalah virus influenza tipe A H1N1 pdm2009, Rhinovirus dan Respiratory Syncytial Virus.

Hingga saat ini, sesuai data yang diperoleh Dinas Kesehatan, jumlah penderita ISPA akibat HMPV sebanyak 19 kasus (2022), 78 kasus (sd Okt 2023), dan 100 kasus (2024).

“Data ini akan terus kami lengkapi melalui koordinasi dengan berbagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Laboratorium yang ada di Jakarta,” terang Ani.

Beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di antaranya, gencar melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mengenali gejala ISPA, mencegah sakit, dan menghindari penularan dengan etika batuk, menggunakan masker saat sakit, mencuci tangan, hidup sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain itu, Dinkes Provinsi DKI Jakarta juga menyiapkan fasilitas untuk menangani kasus ISPA dan penyakit menular.

“Ke depan, kami akan memperkuat sistem kewaspadaan penyakit yang berpotensi wabah dengan mengembangkan sistem surveilans penyakit berbasis laboratorium, untuk melengkapi sistem surveilans ILI & SARI ( Influenza-Like Illnesses & Severe Acute Respiratory Infection ) yang telah ada sebelumnya,” pungkas Ani.[zlj]

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j