Pastinya tarif yang sangat murah tersebut tentu tidak mencukupi untuk perawatan TMR. Oleh karena itu, Pemprov DKI berkomitmen membantu perawatan dan pemeliharaan TMR.
“Sekali lagi, saya mengajak warga masyarakat Jakarta untuk ikut serta. merawat, ikut memelihara, dan melestarikan flora-fauna yang ada di Taman Margasatwa Ragunan yang kita cintai,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meganthara mengungkapkan tentang logo baru TMR.
Menurutnya, logo TMR belum pernah berubah sejak tahun 1981. Kemudian UP TMR menginisiasi perubahan logo bersama Distamhut dan dapat diselesaikan pada akhir 2024 lalu.
Logo baru yang baru diresmikan melambangkan sebuah tempat sumber kehidupan untuk keanekaragaman makhluk hidup. Bentuk logo terdiri dari 5 unsur elemen yang mewakili identitas TMR. Di dalam logo baru juga terdapat maskot baru TMR Elbo (Elang Bondol).
“Latar belakang putih pada logo membentuk sebuah pohon yang melambangkan sumber kehidupan. Selain itu TMR juga merupakan paru-paru kota Jakarta, baik bagi kehidupan manusia maupun satwa,” terang Bayu.
Sedangkan terkait Elbo, Bayu memaparkan bahwa ada beberapa filosofi terkait dengan Elang Bondol. Elang Bondol adalah burung langka yang penyebaranya terbatas pada gugus Kepulauan Seribu.
Elang bondol memiliki kemampuan terbang yang prima serta mempunyai ketajaman mata dalam mencari mangsa. Elang bondol menjadi simbol kegigihan dan kecepatan.
“Perilaku tersebut menjadi simbol warga Jakarta yang dinamis, tangkas, dan cepat dalam bertindak,” jelasnya.
Selain itu, di logo bari juga di terdapat jejaki Orangutan yang menjadi satwa khas Indonesia. Penambahan jejak kaki tersebut menjadi keterwakilan TMR yang memiliki fasilitas Pusat Primata Schmutzer.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Pj. Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi DKI Jakarta Ika Oktaviana dan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali.[zlj]