“Residu dari hasil pengolahan sampah ini berbentuk kepingan-kepingan kaleng, kayu, dan lain sebagainya yang bisa kita manfaatkan untuk berbagai keperluan. Alhamdulillah untuk RDF juga sudah ada yang siap untuk menampung,” imbuhnya.
Sebagai salah satu fasilitas pengolahan sampah terbesar di dunia, lanjut Pj Gubernur Teguh, RDF Plant Jakarta diharapkan dapat menjadi manfaat bagi pemerintah dan seluruh warga Jakarta.
“Kita berharap, RDF Plant Jakarta ini sudah bisa beroperasi pada 15 Februari 2025 mendatang. Saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 95 persen. Nanti kita laporkan dulu ke pemerintah pusat untuk bisa diresmikan secara nasional,” pungkas Pj Gubernur Teguh.
Perlu diketahui, RDF Plant Jakarta dibangun di atas tanah milik Pemprov DKI Jakarta seluas 7,87 hektar. Pembangunan RDF Plant Jakarta memprioritaskan pengelolaan sampah dalam kota agar beban Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang semakin berkurang.[zlj]