ASN Kemendikti Saintek Demo, Adakah Motif ‘Playing Victim’ Karena Ogah Dipindah Jabatan?

120x600
a

JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Melawan kebijakan atasan adalah sesuatu yang tabu bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai abdi negara.

Apalagi sampai merusak nama baik pimpinan, tentu sangat pantang bagi ASN melakukan itu, karena sama artinya merusak nama lembaga kementerian.

Tapi sesuatu yang tabu itu tampaknya terjadi di lingkungan Kementerian Dikti Saintek, dimana sosok Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai pimpinan kementerian didemo bahkan “dipermalukan” oleh sekelompok ASN sebagai bawahannya.

“Muncul pertanyaan, apa motivasi demonstrasi itu, hingga senekat itu? Bukankah ASN sudah terlatih bekerja sebagai abdi negara, kok bisa demo atasan?” kata pegiat ASN Watch, M Ridwan.

Lalu, muncul juga isu pemecatan yang mengesankan seolah sang atasan bertindak sewenang-wenang. Atau memang isu pemecatan itu dikadilan senjata sebagai politik “playing victim” sehingga dicitrakan menjadi korban kebijakan meskipun dugaan motif sebenarnya adalah agar tidak dirotasi data posisi jabatan yang sudah lama diduduki?

Spekulasi pun berkembang, hingga muncul dugaan demo itu sebagai upaya penolakan sejumlah ASN mengikuti langkah bersih-bersih yang diagendakan Menteri Satryo. Termasuk melakukan rotasi jabatan.

Salah satu kebijakan yang menuai sorotan adalah langkah penghematan anggara serta pemanfaatan anggaran sesuai dengan target presiden.

Kebinakan ini tentu berdampak pada mutasi sejumlah ASN dari jabatannya, mungkin Neni Herlina termasuk terdampak.

Selain itu, terobosan Menteri Satryo dan Wakil Menteri Stella Christie juga dinilai berpotensi menimbulkan gesekan. Dianggap mengganggu lapak jika ada perombakan.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j