JAKARAT, OTONOMINEWS.ID – Hj. Nevi Zuairina, Anggota DPR RI Komisi XII, Fraksi PKS menyampaikan pandangannya terkait stabilitas pasokan gas untuk mendukung keberlanjutan listrik dan industri di Kepulauan Riau (Kepri). Menurut Nevi, sebagai daerah dengan potensi ekonomi besar, Kepri membutuhkan sistem pasokan gas yang stabil, andal, dan terjangkau, terutama di Batam yang menjadi pusat industri dan perdagangan nasional.
“Keberlanjutan pasokan gas sangat krusial untuk mendukung operasional listrik dan industri di Kepulauan Riau, terutama di Batam yang menjadi salah satu pusat industri dan perdagangan nasional,” ujar Hj. Nevi Zuairina.
Politisi PKS ini melanjutkan, saat ini Batam mengandalkan pasokan gas sebesar 10 BBTUD untuk memenuhi kebutuhan listrik lebih dari 1,5 TWh per tahun. Pasokan tersebut mendukung pembangkit listrik seperti PLTG Tanjung Uncang dan sejumlah pelanggan industri besar.
Terkait harga gas, Legislator Sumatera Barat II ini menyoroti pentingnya evaluasi keberlanjutan harga rata-rata USD 6 per MMBTU yang diterapkan untuk PLN Batam. Harga ini telah diatur melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2020, namun perlu terus ditinjau agar tidak membebani industri dan masyarakat.
“Kita harus memastikan bahwa harga gas tetap kompetitif agar dapat mendorong efisiensi bisnis, kehandalan produksi, dan keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
Dalam sejumlah diskusi, Anggota DPR periode kedua ini juga menyerap aspirasi dari para pelaku usaha di Kepri, yang menginginkan kepastian terkait harga gas dan listrik.
“Para pelaku usaha meminta agar harga gas dan listrik tidak mengalami kenaikan, karena kestabilan harga ini sangat penting untuk menjaga daya saing industri di tengah pemulihan ekonomi,” tegasnya.