Ingin Pariwisata Miliki Daya Saing Tinggi, Komisi VII Dorong Pembentukan Indonesia Tourism Board

Ingin Pariwisata Miliki Daya Saing Tinggi, Komisi VII Dorong Pembentukan Indonesia Tourism Board
Wakil Ketua Komisi VII, Chusnunia Chalim/scsht net
120x600
a

JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Indonesia perlu membentuk satu kelembagaan khusus yang kuat untuk menangani promosi pariwisata nasional agar pariwisata Indonesia lebih berkembang dan berdaya saing.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan asosiasi dan pelaku di bidang pariwisata yang digelar di Nusantara I, Senayan, Jakarta, baru-baru ini.

“Kita butuh satu kelembagaan khusus yang betul-betul kokoh menangani promosi pariwisata. Bisa seperti di negara lain yang memiliki tourism board yang terstruktur dan berdaya guna,” ujar Chusnunia Chalim atau yang akrab disapa Nuni.

Saat ini, Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) telah berfungsi dalam mendukung sektor ini. Namun, menurut Nuni, perannya masih belum maksimal.

Ia menekankan bahwa lembaga baru yang diusulkan nantinya tidak hanya berfokus pada promosi, tetapi juga pada pengembangan ekosistem pariwisata secara menyeluruh, termasuk pendanaan dan pengelolaannya.

Target Wisatawan

Dalam rapat tersebut, Nuni juga menyoroti jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia yang masih tertinggal dibanding negara-negara tetangga.

Saat ini, Indonesia mencatat sekitar 14 juta kunjungan wisatawan per tahun, jauh di bawah Malaysia dan Thailand yang masing-masing mencapai lebih dari 25 juta dan 30 juta wisatawan per tahun.

Bahkan, Vietnam sudah melampaui Indonesia dalam jumlah kunjungan wisatawan.

“Kita mesti melakukan percepatan. Jepang, misalnya, sudah sangat maju dalam promosi digital. Indonesia juga harus membaca perubahan ini agar bisa lebih kompetitif,” tambahnya.

Data yang dipaparkan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) dalam rapat menunjukkan bahwa rasio anggaran promosi pariwisata Indonesia dibandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan masih jauh tertinggal.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f j