Pada hari yang sama, diskusi serupa juga digelar di ruang rapat Bapelitbang, membahas isu-isu perekonomian, sumber daya alam, infrastruktur, dan tata ruang. Narasumber dalam sesi ini adalah Dr. Sri Maryati, pakar ekonomi dari Universitas Andalas, serta Dr. Harne Julianti Tou, pakar tata ruang dari Universitas Bung Hatta. Diskusi ini melibatkan berbagai perangkat daerah, seperti Dinas Pertanian, Dinas PUPR, DKUKMPP, Disparbud, DPP, DPRKPP, DPMPTSP NAKER, BPBD, Dishub, dan Diskominfo.
Wabup Candra mengingatkan bahwa pembangunan yang berorientasi pada inovasi tidak hanya akan meningkatkan kualitas layanan publik tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kita harus berani berinovasi, baik dalam tata kelola pemerintahan maupun dalam pemberdayaan masyarakat. Jangan hanya mengandalkan pola lama, tapi carilah solusi kreatif yang lebih efektif dan efisien,” ujar Wabup Candra.
Hasil dari FGD tersebut dikatakan akan menjadi bahan evaluasi dalam penyusunan Rancangan Awal (Ranwal) RPJMD Kabupaten Solok 2025-2029. Diharapkan kedepannya rancangan pembangunan yang lebih matang, berorientasi pada inovasi, dan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Solok. (Adv/Rds)