Adapun empat TPS 3R yang diresmikan adalah TPS 3R Semper, TPS 3R Sunter, TPS 3R Rawa Terate, dan TPS 3R Bambu Larangan. Khusus di TPS 3R Semper, jumlah sampah yang diolah mencapai 25 ton per hari. Kehadiran TPS 3R dan bank sampah juga akan mengurangi beban TPST Bantargebang serta mendukung Jakarta menuju kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menambahkan, DLH DKI Jakarta mengolah sampah dari hulu, tengah, hingga hilir. Pada bagian hulu, pihaknya mendorong masyarakat untuk menggiatkan bank sampah.
“Dengan demikian, nantinya warga bisa melakukan pemilahan sampah secara mandiri. Sampah anorganik bisa masuk ke bank sampah untuk kemudian diolah masing-masing. Sementara itu, sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis dapat diproses di TPS 3R,” katanya.
Asep menjelaskan, TPS 3R ini mampu menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF) atau Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang akan disuplai ke PLN dan industri semen sebagai offtaker.
“Infrastruktur ini menunjang langkah strategis DLH DKI Jakarta dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kami juga mendorong masyarakat untuk menjalankan bank sampah berbasis ekonomi sirkular,” tutup Asep. (OTN-dmn)