JAKARTA, OTONOMINEWS.ID – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mendorong agar masyarakat disiplin terkait data kependudukan.
Kepala Dinas Dukcapil Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, problematika tentang data kependudukan ini salah satunya akibat posisi Jakarta sebagai tujuan masyarakat untuk bekerja, sementara mereka bermukim di daerah penyangga seperti Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi.
“Sehingga tidak dipungkiri bahwa jumlah penduduk DKI Jakarta pada saat siang hari berbeda signifikan dengan malam hari,” ungkap Budi Awaluddin kepada wartawan,” Senin (7/4/2025).
Pendatang baru pada tahun lalu (2024) yang secara sadar melaporkan ke loket Dukcapil DKI Jakarta sebesar 84.783 jiwa, turun dari tahun 2023 sebesar 395.298 jiwa.
Adapun pada 2025 diprediksi sekitar 10.000 hingga 15.000 warga yang secara sadar melaporkan kedatangannya ke DKI Jakarta.
Partisipasi warga pendatang baru yang disiplin serta sadar akan tertib administrasi kependudukan dinilai masih sangat kurang.
“Kami akan terus sosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya keakuratan data kependudukan,” ungkap Budi.
“Layanan kami gratis untuk masyarakat, sehingga harapannya masyarakat tidak perlu sungkan untuk lapor ke loket Dukcapil DKI Jakarta sesuai domisili,” tambah Budi.
Disdukcapil DKI Jakarta melakukan pendataan bagi pendatang baru pasca hari raya secara terukur. Masyarakat dapat akses hasil pendataan melalui dashboard https://kependudukancapil.jakarta.go.id/amuba/ .Pendataan arus balik pasca mudik hari raya tahun 2025 secara dinamis yang akan dimulai tgl 8 april sd 8 juni 2025.