Perang Ekonomi Global, Haidar Alwi: Negosiasi Tarif adalah Medan Pertempuran High-stakes

Perang Ekonomi Global, Haidar Alwi: Negosiasi Tarif adalah Medan Pertempuran High-stakes
120x600
a

JAKARTA, OTONOMINEWS.ID | Pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, Ir. R Haidar Alwi, menyoroti urgensi dalam merespons dinamika global pasca kebijakan tarif Donald Trump, namun dengan pendekatan yang lebih tajam dan rasional.

Dalam pandangannya, langkah negosiasi bukan solusi utama yang bisa langsung disiapkan seperti mengisi formulir ekspor-impor. Justru, terlalu tergesa-gesa dalam mengajukan negosiasi bisa menyeret Indonesia ke dalam posisi tawar yang lebih lemah secara sistemik dan geopolitik.

Dalam ekonomi global, kata Haidar, negosiasi tarif adalah medan pertempuran high-stakes dengan elemen strategic leverage dan asymmetric dependency.

“Negara-negara yang sukses dalam negosiasi perdagangan adalah mereka yang membangun bargaining power dari dalam, bukan semata lewat retorika diplomatik,” tegasnya.

Haidar Alwi menegaskan, “Kita tidak bisa datang ke meja perundingan hanya dengan daftar belanja, tapi tanpa struktur kekuatan ekonomi nasional yang kokoh.”

Jangan Terjebak pada Ilusi ‘Bilateral Charm’

Ada anggapan populer bahwa cukup dengan menyusun tim, lalu melakukan pendekatan dagang kepada Amerika Serikat, maka masalah akan selesai.

Namun Haidar Alwi mengingatkan, AS adalah negara dengan arsitektur ekonomi berbasis strategic autonomy dan mercantilist pragmatism, bukan sekadar mitra dagang konvensional.

“Amerika bukan berdagang demi berdagang. Mereka berdagang untuk mempertahankan hegemoninya,” tegas Haidar Alwi.

Membahas kedelai, gandum, alat kesehatan, hingga minyak, Haidar Alwi melihat ada penyederhanaan berbahaya dalam cara berpikir.

“Mengalihkan impor dari negara lain ke AS sebagai alat diplomasi tarif justru bisa menjadi bentuk baru dari commoditized dependency. Ini bukan strategi, ini pengalihan risiko tanpa mitigasi,” jelasnya.

Menurutnya, jika Indonesia ingin melakukan negosiasi, maka yang pertama harus dilakukan adalah memetakan ulang seluruh value chain domestik dan global yang terkait dengan sektor-sektor tersebut.

Lihat Juga :  Haidar Alwi: Indonesia Berpengalaman Hadapi Tantangan Global

Negosiasi Tanpa Ketergantungan.

Dalam dunia game theory, negosiasi efektif hanya terjadi jika masing-masing pihak memiliki exit strategy. Tanpa itu, satu pihak akan selalu berada dalam submissive position.

Oleh karena itu, Haidar Alwi menekankan pentingnya melakukan decoupling analysis terlebih dahulu, yakni sejauh mana ketergantungan Indonesia terhadap produk atau pasar Amerika, dan apakah ketergantungan itu bisa dieliminasi atau dikelola melalui diversifikasi yang presisi.

r

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

f